STIKOM or STEKOM

STIKOM or STEKOM
Oleh : Iwan Arifianto
Kuliah dimana ? 
STIKOM !!! 
owwh STEKOM yang ilmu komputer itu yaa ???!! 
gubraaak .!!!

Petikan dialog di atas sering kali di alami oleh para mahasiswa STIKOM ketika mereka di tanya orang. Baik dari kalangan pelajar , pegawai, bahkan sopir angkot pun akan mengira bahwa STIKOM itu adalah sekolah tinggi ilmu komputer. Wajarlah kalo mereka mengira begitu sebab sekolah tersebut memang memasang iklan di bodi kaca metromini di kota semarang. Pengalaman seorang mahasiswa pun membuktikan itu, ketika dia dari mangkang naik bus trayek mangkang- penggaron . si kernet menanyakan tujuannya. Sebelumnya dia belum tahu dimana kampus STIKOM itu. Dia bilang tujuan nya STIKOM pedurungan. Dia percaya sama si sopir sama kernetnya karena waktu itu dia baru akan mendaftarkan diri di sekolah tinggi ilmu kominikasi ( STIKOM ) Semarang. Tak kurang dari satu jam dia di turunkan di seberang kampus itu, dengan tulisan plang besar : STEKOM. 
Kejadian – kejadian yang salah tangkap yang terjadi di masyarakat mengenai nama STIKOM. Saya yakin di alami oleh banyak orang dari lingkungan luar kampus. Memang tak ada yang bisa di salahkan karena memang kedua sekolah tinggi ini memiliki sebuah nama yang hampir sama. Sekilas penyebutan nya yang hampir sama. Cuma beda antara huruf “ I” dan “ E”. memberikan persepsi di masyarakat bahwa kedua perguruan tinggi itu memang tidak ada bedanya. Padahal jika di lihat dari bidang jurusan keduanya memilki perbedaan yang sangat jauh.

Dari obrolan dengan sesama mahasiswa banyak yang merasa malu kuliah di tempat ini. STIKOM seperti opsi terakhir untuk kuliah. Bagaimana masyarakat bisa tahu STIKOM. Jika mahasiswa STIKOM sendiri malu kuliah di sini. Merasa minder ketika di Tanya masyarakat di mana kuliahnhya. Sebab sebagian besar masyarakat masih beranggapan bahwa STIKOM dengan STEKOM itu sama.
Sebagai mahasiswa stikom yang notabene basicnya ilmu komunikasi kita harus bisa menjelaskan kepada masyarakat . ini lho stikom. Sebab mahasiswa sebagai wajah kampus. Harus bisa membangun brand kampus. Membangun image kampus yang baik dan di kenal di masyarakat bahwa STIKOM itu hanya ada satu. Untuk itu mari sebaiknya kita menilik sebentar sejarah panjang kampus kita agar kita tahu siapa diri kita. Seperti kata para filsuf. “ kenali lah dirimu, sebelum mengenali orang lain.”

SEJARAH STIKOM
Sekolah tinggi yang memiliki visi “MERUPAKAN LEMBAGA PENDIDIKAN YANG MENGHASILKAN LULUSAN YANG BERBUDI LUHUR, BERJIWA PANCASILA DAN MAMPU MENGEMBANGKAN ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI DALAM BIDANG ILMU KOMUNIKASI.” Berdiri sejak tahun 1967 / 1968 awalnya bernama Akademi Publistik Indonesia semarang ( APIS ) bertempat di jalan mugas dalam. Tetapi akademi ini hanya mampu bertahan 1,5 tahun saja di karenakan tidak sinkronnya antara akademi dengan pengurus yayasan Pembina ( yayasan yamualim ). Pada tahun 1969 APIS berubah menjadi Akademi publistik diponegoro ( APD ). Tepatnya pada 1 juni 1969 APD di resmikan di gedung aula kodam semarang. Dengan nama yayasan akademi publistik semarang. Kampus dan yayasan pindah ke jalan Gajah Mada 119 A semarang. Nama akademi publistik diponegoro di berikan oleh mayor jendral soerono yang waktu itu sebagai panglima kodam VII diponegoro ( sekarang kodam IV diponegoro ).
Pada tahun yang sama Akademi publistik Diponegoro ( APD ) bertransformasi menjadi Akademi Publistik Pembangunan Dipanegara. Alasan berubahnya nama tersebut ada dua hal. Pertama untuk mendekatkan akademik dengan program- program pembangunan yang sedang berlangsung waktu itu. Kedua nama diponegoro sudah di gunakan undip.

Dengan akta notaries Ny . Titiananingsih Soegiarto, SH nomor 41 pada tanggall 26 oktober tahun 1976 yayasan akademi publistik diponegoro semarang berubah menjadi yayasan panca Bhakti yang bertahan sampai sekarang. Dengan ketua pertama kolonel masdoeki MZ . pada tahun 1982 APPD mengontrak gedung di jalan siliwangi semarang karena di sebabkan begitu tingginya animo masyarakat untuk kuliah di APPD. Sedangkan sesuai kebijakan pemerintah provinsi pada 1984 semua PTS di sentralkan di daerah Bendan Duwur tanah eks akabri. Waktu itu APPD mendapat jatah 2Ha. Berlokasi di Jl. Pawiyatan Luhur II Bendan duwur Semarang. 

Dalam memenuhi tingginya tuntutan masyarakat dan mengikuti perkembangan ilmu komunikasi. Pada 16 Mei 1984 akademi publistik pembangunan dipanegara ( APPD ) mengubah nama menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi ( STIK ) Semarang. Dengan tiga jurusan yaitu : ilmu jurnalistik, ilmu hubungan masyarakat, dan ilmu Penerangan. Kemudian pada tahun 1996 sesuai keputusan DIKTI dengan nomor : 421/DIKTI/Kep/1996 yang mengembalikan ilmu komunikasi ke kelompok ilmu sosial sebagai induknya, dan menghapuskan tiga jurusan tersebut serta meleburnya menjadi program studi (prodi) ilmu komunikasi. Berbasis pada leading sektor yang telah ada selanjutnya STIKOM ( dulu STIK ) Semarang mengembangkan peminatan, yaitu Jurnalistik, Hubungan Masyarakat, Broadcasting dan Advertising hingga saat ini. 

Perubahan – perebuhan tidak hanya terjadi di tubuh akademi saja. Dalam tubuh yayasan juga terjadi perubahan. Salah satunya pada tahun 2004 pengurus yayasan panca bhakti mengalih operkan kepengurusannya kepada pengurus baru dengan akte notaries Tri Djoko Subandrio No. 37 tanggal 2004. dengan ganti rugi dua milyard lima ratus juta rupiah. Adapun pengelola baru tersebut adalah : Dewan Pembina : Dr. Ir. Ery Yulian Triblas, H.A.Sutarto HW , Rahmadi, Ismed Abdi SE, sedangkan pengurus harian adalah : Prof Drs. . Supardi MM, Ratri Septiani Saraswati ST MT dan Drs. H. Ahmad Jazuli. 
Pada tahun 2010 STIKOM ( dulu STIK ) turun gunung dan babat alas di daerah pedurungan. Daearah atas di nilai kurang strategis dalam jangkauan masyarakat. Perpindahan tersebut tepatnya di lakukan pada maret 2010 di lokasi baru di Jl wolter Monginsindi 119 pedurungan semarang. . Dengan nama STIKOM semarang. Di kampus baru milik sendiri ini stikom telah berusia 47 tahun telah melakukan wisuda sebanyak 33 kali dengan total jumlah wisudawan 1.594 mahasiswa yang telah terserap di berbagai instansi pemerintah maupun swasta. Setiap humas pemkot pemkab maupun pemprov boleh di katakan ada Lulusan STIKOM. Para alumni STIKOM juga ada di berbagai media cetak (Suara Merdeka, Jawa Pos Group, Kompas Group, Kedaulatan Rakyat, Wawasan, Harian Semarang dan lain sebagainya) maupun elektronik (TV RI, RRI, SCTV, Metro TV, TV Borobudur, Pro TV dan juga dibeberapa Radio Swata Niaga). Dengan kekuatan jaringan alumni yang kuat ini lah yang membuat STIKOM sebagai salah satu sekolah penyelenggara ilmu kominikasi tertua di Semarang. Selalu tetap eksis sampai sekarang.
Harus berubah nama, perlukah ???

Setelah tahu sejarah singkat tetang kampus kita. seharusnya membuat kita tak perlu Bingung lagi menjawab tentang STIKOM Semarang. Kita harus bisa menjadi agen promosi bagi kampus kita sendiri. Menjelaskan kepada masyarakat yang masih bingung tentang stikom. Stikom itu tidak ambigu. Stikom itu satu yaitu sekolah tinggi ilmu komunikasi semarang. 

Dulu saat masih bernama Akademi Publistik DIPONEGORO ( kini STIKOM ) mengganti nama menjadi akademi publistik pembangunan DIPANEGARA ( APPD ) Hal itu disebabkan karena nama diponegoro sudah di gunakan UNDIP. Sekarang kita tidak perlu melakukan langkah ekstrem dengan mengubah nama stikom. Hanya gara- gara memiliki nama yang hampir sama dengan stekom. sebaliknya kita harus berupaya mengubah mindset masyarakat bahwa stikom itu bukan sekolah komputer. STIKOM merupakan sekolah komunikasi. Itulah brand yang harus kita jual. 
Sekarang dengan kepala tegak bilang “ aku anak komunikasi STIKOM “ bangga dengan almamater kita. sebab kalo bukan kita yang bangga siapa lagi. Tentu kebanggaan itu harus di ikuti oleh tindakan nyata berupa prestasi ataupun peran kepada masyarakat.

Satu hal lagi yang harus kita banggakan dari almamater STIKOM yaitu ikatan alumninya yang kuat. Bahkan dari salah satu alumni yang pernah bekerja di jawa pos memilki pesan untuk adik-adiknya yang tengah mencari kebanggaan ngampus di stikom. Begini pesannya “ mungkin kita mendapatkan pendidikan di tempat nomor dua, di kelas nomor dua, dengan fasilitas nomor dua, tapi kita harus bersyukur bahwa masih ada nomor tiga dan seterusnya. Dan yang terpenting adalah Setelah kita lulus nanti dan mengabdi di masyarakat. Mereka tidak peduli dari mana kita berasal. Mereka hanya akan peduli pada karya kita, tindakan nyata kita. HARUMKAN STIKOM.


by : IWAN ARIFIANTO SMT 3 SORE.

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

STIKOM Semarang peringkat 6 PTS terbaik se Kota Semarang